Transformator
Fungsi Transformator sangat di perlukan dalam rangkaian elektronika.
Karena transformator berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik
dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan
frekuensi sama. Transformator atau yang biasa di sebut trafo adalah uatu
peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis.Sistem kerja transformator tenaga pada umumnya di tanahkan pada titik
netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi.
Contoh dari transformator ini adalah transformator 150/70 kV yang
ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator
70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya.
Prinsip kerja transformator berdasarkan induksi
elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer
menimbulkan fluks magnet yang idealnya semuabersambung dengan lilitan
sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalamlilitan
sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan
dilimpahkanke lilitan sekunder.
Di bawah ini gambar atau bentuk fisik dari fungsi transformator :


Dasar teori
fungsi transformator
adalah jika ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi
suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnet dan
apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua
ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan yang mengelilingi
magnet, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL).
Bagian utama dari fungsi transformator terdiri dari Inti
besi, Kumparan transformator, Kumparan tertier dan Minyak transformator.
Masing dari fungsi transformator ini sangat di perlukan dalam susunan
sebuah rangkaian.
Jenis-jenis transformator bermacam-macam, di
antaranya adalah step up, step down, autotransformator dan transformator
3 fasa. Transformator 3 fasa adalah tiga transformator yang dihubungkan
secarakhusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara
bintang (Y) dan lilitansekunder dihubungkan secara delta (Δ).
Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan
yang intinya direndam dalam minyak transformator, terutama pada
transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar. karena
minyak transformator mempunyai sifat sebagai media pemindah panas dan
juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus
tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.
Transistor
Pengertian Transistor
adalah sebagai piranti komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai tiga elektroda (triode) yaitu dasar (basis),
pengumpul (kolektor) dan pemancar (emitor). Rangkaian ini berfungsi
sebagai penguat sinyal, penyambung (switching) dan stabilisasi tegangan.
Fungsi transistor sangat menentukan kinerja dari sebuah rangkaian elektronika. Dalam sebuah sirkuit/rangkaian elektronika,
transistor berfungsi sebagai jangkar rangkaian. Secara fisik,
Transistor adalah sebuah komponen elektronika semi konduktor yang
memiliki 3 kaki, yang masing-masing kakinya diberi nama basis (B),
colector (C) dan emitor (E).Dalam sebuah sirkuit, fungsi Transistor
dapat digunakan sebagai sebuah penguat (amplifier), sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan (stabilisator), modulasi
sinyal dan berbagai fungsi lainnya.
Berdasarkan susunan semi konduktor, Transistor
di bedakan menjadi 2 tipe yaitu transistor PNP dan transistor NPN.
Untuk membedakan transistor PNP dan NPN dapat di lihat dari arah panah
pada kaki emitornya. Pada transistor PNP anak panah mengarah ke dalam
dan pada transistor NPN arah panahnya mengarah ke luar.
Pada saat ini Funsi Transistor telah banyak mengalami perkembangan,
sekarang sebuah transistor sudah dapat digunakan sebagai memory dan
pemroses sebuah getaran listrik dalam dunia prosesor komputer.
Bukan hanya fungsi transistor
saja yang berkembang, bentuk dari transistor juga mengalami perubahan,
saat ini transistor telah berhasil di ciptakan dalam ukuran super kecil,
yaitu hanya dalam ukuran nano mikron (transistor yang dikemas dalam
prosesor komputer).
Dalam dunia elektronika, transistor juga memiliki bentuk jelajah
tegangan kerja dan frekuensi yang sangat besar dan lebar. Penggunaan
transistor dalam sebuah rangkaian analog adalah sebagai amplifier,
switch, stabilitas tegangan, dan lain-lain. Dalam rangkaian digital
selain di gunakan sebagai saklar yang memiliki kecepatan tinggi juga
dapat digunakan sebagai pemproses data yang akurat dan sebagai memory.
Cara kerja transistor yang tidak serumit komponen
penguat lainnya, seperti tabung elektronik, dan kemampuannya yang
berkembang secara berkala, dan juga bentuk fisiknya yang semakin
berkembang, membuat transistor menjadi pilihan utama para penghobi
elektronika dalam menyusun suatu konsep rangkaian elektronika.
Bahkan saat ini bentuk fisik dan
fungsi transistor telah
berada satu tahap diatas sebelumnya. Sekarang fungsi transistor banyak
yang sudah terintegrasi dan disatukan dari beberapa jenis transistor
menjadi satu buah komponen yang lebih kompak yang dalam dunia
elektronika biasa disebut dengan Integrated Circuit (IC). Integrated
Circuit mempunyai cara kerja dan kemampuan yang lebih kompleks, tetapi
mempunyai bentuk fisik yang ringkas sehingga tidak banyak memakan
tempat.
Namun tidak dapat dipungkiri, walaupun fisiknya berkembang menjadi satu komponen baru, namun
fungsi transistor tetap memegang peranan vital dalam sebuah Rangkaian Elektronik
Dioda
Pengertian Dioda adalah jenis komponen pasif yang berfungsi terutama sebagai penyearah.
Dioda
memiliki dua kutub yaitu kutub anoda dan kutub katoda. Dioda terbuat
dari dua bahan atau yang biasa di sebut dengan dioda semi
konduktor yaitu bahan tipe-p menjadi sisi anode sedangkan bahan tipe-n
menjadi katode.Pada sambungan dua jenis berlawanan ini akan muncul daerah deplesi
yang akan membentuk gaya barier. Gaya barier ini dapat ditembus dengan
tegangan + sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage,
yaitu tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai
konduktor/penghantar arus listrik.
Bergantung pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya,
pengertian dioda
bisa berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode
mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan tegangan
negatif) dan berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian anode
mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan tegangan
positif).


Jenis-jenis dioda ada berbagai macam yaitu dioda silikon, dioda zener
dan dioda bridge. Jenis dioda silikon banyak di gunakan pada peralatan
catu daya sebagai penyearah arus dan pengaman tegangan kejut. Jenis
dioda zener di gunakan untuk membatasi atau mengatur tegangan. Sedangkan
jenis dioda bridge banyak di gunakan pada rangkaian catu daya sebagai penyearah gelombang penuh (full wave rectifier).
Secara umum semua dioda memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang sama.
Macam-macam dioda pada
dasarnya terbentuk oleh sambungan PN yang secara fisik dioda dikenali
melalui nama elektrodanya yang khas yaitu, anode dan katode.
Walaupun pengertian dioda kristal (semikonduktor) dipopulerkan
sebelum dioda termionik, dioda termionik dan dioda kristal dikembangkan
secara terpisah pada waktu yang bersamaan. Prinsip kerja dari dioda
termionik ditemukan olehFrederick Guthrie pada tahun 1873 Sedangkan
prinsip kerja dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti
Jerman, Karl Ferdinand Braun.
Dalam pemasangannya
pengertian dioda harus terpasang dengan
benar, tidak boleh terbalik. Secara fisik kaki katoda ( K ) adalah kaki
yang dekat dengan tanda gelang yang terdapat pada body-nya. Untuk
mengetahui sebuah pengertian dioda masih bagus atau sudah rusak adalah
dengan menggunakan AVO Meter.
Fungsi Dioda
dalam komponen elektronika adalah sebagai, Untuk penyerah arus, Sebagai
catu daya, Sebagai penyaring atau pendeteksi dan Untuk stabilisator
tegangan. Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua terminal yang melewatkan arus listrik hanya satu arah.Dioda memiliki dua elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat
mengalir, dan kebanyakan diode digunakan karena karakteristik satu arah
yang dimilikinya. Dioda varikap (
VARIable CAPacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali tegangan.
Dalam dunia otomotif, fungsi dioda sangat di perlukan pada sistem
pengisian alternatol/dinamo isi dimana tegangan AC yang di bangkitkan
oleh alternator di searahkan menjadi tegangan DC oleh dioda sebagai
sumber suplay tegangan ke beban serta sebagai charger accu/aki dengan 12
volt melalui IC regulator alternator.
Jenis dioda juga bermacam-macam, seperti Dioda silicon, Dioda germanium, Dioda zener dan LED (Light Emitting Dioda).
Fungsi dioda
ini sangat berlainan, karena memiliki perbedaan pada aspek fisik baik
ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun jenis
pertemuan.
Selain sebagai penyerah arus, fungsi dioda juga bisa di
gunakan sebagai detector yaitu untuk mendeteksi sinyal-sinyal
kecil. Dioda zener dipakai sebagai stabilisator tegangan catu daya
sedangkan dioda LED (Light Emitting Dioda) yaitu dioda yang dapat
memancarkan cahaya biasanya dipakai sebagai lampu control.
Sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan.
Fungsi dioda
paling umum adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam
suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari
arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Itu sebabnya,
dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi
cairan.
Karakteristik dioda atau kurva I–V, berhubungan
langsung dengan perpindahan dari pembawa melalui yang dinamakan lapisan
penipisan atau daerah pemiskinan yang terdapat pada pertemuan p-n di
antara semikonduktor.
Pada diode p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p (anode) menuju sisi
tipe-n (katode), tetapi tidak mengalir dalam arah sebaliknya. Itu lah
yang dinamakan Dioda semikonduktor. Tipe lain dari diode semikonduktor
adalah diode Schottky yang dibentuk dari pertemuan antara logam dan
semikonduktor.
Kapasitor
Pengertian Kapasitor
adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan
listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di pisahkan oleh bahan
penyekat (bahan dielektrik) tiap konduktor di sebut keping. Kapasitor
atau yang sering disebut kondensator merupakan komponen listrik yang
dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.Prinsip sebuah kapasitor pada umumnya sama galnya dengan resistor
yang juga termasuk dalam kelompok komponen pasif, yaitu jenis komponen
yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor terdiri atas dua
konduktor (lempeng logam) yang dipisahkan oleh bahan penyekat
(isolator). Isolator penyekat ini sering disebut sebagai bahan (zat)
dielektrik.
Di bawah ini, gambar dan bentuk dari komponen kapasitor dan pengertian kapasitor.


Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua penghantar komponen tersebut dapat digunakan untuk membedakan jenis kapasitor.
Beberapa pengertian kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik antara
lain berupa kertas, mika, plastik cairan dan lain sebagainya.
Kegunaan kapasitor dalam rangkaian elektronika
sangat di perlukan terutama untuk mencegah loncatan bunga api listrik
pada rangkaian yang mengandung kumparan, menyimpan muatan atau energi
listrik dalam rangkaian, memilih panjang gelombang pada radio penerima
dan sebagai filter dalam catu daya (power supply).
Fungsi Kapasitor adalah sebagai penyimpan
arus/tegangan listrik. Untuk arus DC kapasitor berfungsi sebagai
isulator/penahan arus listrik, sedangkan untuk arus AC Kapasitor
berfungsi sebagai konduktor/melewatkan arus listrik.
Dalam penerapannya kapasitor digunakan sebagai filter/penyaring, perata
tegangan DC yang di gunakan untuk mengubah tengangan AC ke DC,pembangkit
gelombang ac atau oscilator dan sebagainya.
Di antara artikel tentang
pengertian kapasitor, anda juga bisa melihat artikel tentang jenis kapasitor.
Jenis kapasitor
sendiri terbagi atas berbagai macam, di antarannya adalah Menurut
Polaritasnya, Bahan Pembuatannya dan Ketetapan Nilainya. Selain memiliki
jenis, bentuk kapasitor juga berbagai macam sepertikapasitor kertas
(besar kapasitas 0,1 F), kapasitor elektrolit (besar kapasitas 105 pF),
kapasitor variabel (besar kapasitas bisa di ubah-ubah hingga maksimum
500 pF.
Resistor
Pengertian Resistor secara umum adalah sebuah komponen elektronika yang mempunyai fungsi untuk menghambat arus listrik. Resistor
terbuat dari bahan isolator dengan nilai tertentu sesuai dengan nilai
hambatan yang diinginkan. Dimulai dari satuan hanya beberapa Ohm sampai
dengan nilai Jutaan Ohm (mega Ohm).Bentuk fisik resistor sendiri bermacam-macam. Bentuk paling banyak
dan umum dipasaran adalah berbentuk bulatan panjang dengan beberapa
lingkaran pada body resistor. Lingkaran-lingkaran warna tersebut
menunjukan nilai hambatan dari resistor tersebut. Lingkaran-lingkaran
yang terdapat pada resistor ada 4 lingkaran, dengan berbagai kode warna.
Dibawah ini kami tampilkan beberapa bentuk fisik dari resistor.

Fungsi Resistor sangat vital dalam sebuah rangkaian elektronika. Resistor adalah sebuah komponen dasar elektronika yang fungsinya adalah untuk menghambat arus listrik yang melewati suatu rangkaian.

Bisa dibilang semua rangkaian elektronika
selalu menggunakan komponen elektronika ini. Jadi wajar apabila
komponen ini menjadi komponen elektronika yang paling terkenal. Selain
itu resistor juga menjadi komponen yang mempunyai harga paling murah
dipasaran. Secara lengkap
fungsi resistor adalah sebagai berikut:
1. Resistor berfungsi sebagai pembagi arus
2. Resistor berfungsi Sebagai pembatas / pengatur arus
3. Resistor berfungsi Sebagai penurun tegangan
4. Resistor berfungsi Sebagai pembagi tegangan
5. Resistor berfungsi Sebagai penghambat aliran arus listrik,dan lain-lain.
Selain mempelajari fungsi Resistor,
yang harus diperhatikan juga adalah bahwa resistor juga memiliki Jenis
dan Nilai. Di antaranya adalah jenis-jenis resistor ini adalah :
- Resistor Biasa (nilainya tetap) adalah sebuah resistor penghambat
gerak arus listrik yang nilainya tidak dapat berubah (konstan). Resistor
ini biasanya terbuat dari nikel atau karbon.
- Resistor Variabel (berubah) adalah sebuah resistor yang nilai variabelnya dapat berubah dengan cara memutar atau menggeser
Written by: Dzulfadhli Aceh
Download RPP, Updated at:
02.31